Sakit Hati, Mantan Karyawan Hapus Server Rp 11 Miliar!

Admin

29/05/2025

2
Min Read

Setelah diberhentikan dari pekerjaannya, seorang mantan karyawan National Computer Systems (NCS) melakukan tindakan yang merugikan. Ia menghapus ratusan server virtual milik perusahaan tersebut, menyebabkan kerugian yang diperkirakan mencapai Rp 11,1 miliar.

Pria yang diketahui bernama Nagaraju Kandula (39) ini, sebelumnya menjabat sebagai staf *quality assurance* di perusahaan yang berbasis di Singapura itu. Tugas utamanya adalah menguji perangkat lunak sebelum dirilis kepada publik. Ia mulai bekerja di NCS sejak November 2021.

Perbuatan nekatnya terungkap melalui dokumen peradilan. Atas tindakannya, ia divonis hukuman penjara selama dua tahun delapan bulan setelah mengaku bersalah dalam persidangan. Kandula mengakui bahwa ia telah menghapus sebanyak 180 server virtual milik NCS, yang mengakibatkan kerugian sebesar USD 678 ribu atau setara dengan Rp 11,1 miliar.

Dalam persidangan, Kandula mengungkapkan alasan di balik tindakannya, yaitu kekesalannya setelah diberhentikan oleh NCS. Pemutusan kontrak kerjanya disebabkan oleh penilaian kinerja yang kurang memuaskan.

Ia secara resmi diberhentikan pada tanggal 16 November 2022. Namun, pihak NCS lalai untuk menonaktifkan akses *login* yang masih dimiliki oleh Kandula. Akibatnya, Kandula tetap memiliki akses ke sistem NCS setelah pemecatan, seperti yang dilansir detikINET dari CNA, Sabtu (24/5/2025).

Dokumen pengadilan juga mengungkap bahwa Kandula menggunakan akses tersebut antara bulan Januari hingga Maret 2023 untuk mengakses sistem NCS sebanyak 13 kali. Pada periode inilah Kandula diduga menyusupkan dan menguji skrip kustom buatannya dengan tujuan menghapus server virtual yang dikelola oleh tim *quality assurance*. Penghapusan server virtual dilakukan antara tanggal 18-19 Maret. NCS baru menyadari bahwa server yang telah dihapus tersebut tidak dapat dipulihkan kembali. Selanjutnya, mereka melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian, yang kemudian melacak tindakan tersebut hingga menemukan alamat IP milik Kandula. Polisi kemudian menyita laptop milik Kandula dan menemukan bukti bahwa skrip kustom tersebut dibuat berdasarkan tutorial yang ditemukan di Google. Pihak NCS memastikan bahwa tidak ada informasi sensitif yang bocor akibat insiden ini. NCS sendiri merupakan perusahaan IT terkemuka di Singapura yang merupakan anak perusahaan dari Singtel Group. Mereka beroperasi di 20 kota di kawasan Asia Pasifik dan memiliki 13 ribu karyawan.

Video: Demi Fokus ke Pusat Data dan AI, Google PHK 200 Karyawannya

Video: Demi Fokus ke Pusat Data dan AI, Google PHK 200 Karyawannya