Pertemuan penting itu berlangsung kira-kira selama tiga jam, dengan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Presiden De Laurentiis, sang pelatih Antonio Conte, didampingi istrinya Elisabetta, direktur olahraga Giovanni Manna, serta wakil presiden Edoardo De Laurentiis.
Rumah Presiden di Roma menjadi saksi bisu pertemuan tersebut, menyusul pertemuan mereka dan seluruh tim Napoli dengan Paus Leo di Kota Vatikan.
Walaupun perbincangan berlangsung cukup panjang, terdapat beberapa laporan yang mengindikasikan bahwa Conte telah mengambil keputusan untuk meninggalkan Napoli, meskipun tim tersebut baru saja meraih kesuksesan Scudetto.
Namun demikian, situasinya kini tampak mengalami perubahan. Liputanku melaporkan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk menunda pengambilan keputusan final.
Conte menghadapi desakan kuat untuk mempertimbangkan kembali keputusannya dan tetap bertahan di Napoli. Bahkan, istrinya, Elisabetta, secara terbuka menyatakan kepada seorang penggemar selama parade bus terbuka bahwa dia akan "melakukan segala sesuatu yang mungkin" untuk meyakinkan suaminya agar tetap melatih tim tersebut.
Romelu Lukaku juga menyampaikan pesan serupa, begitu pula para pemain lainnya. Di samping itu, potensi kedatangan Kevin De Bruyne sebagai agen bebas juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi sang pelatih.
Partenopei berhasil mengungguli Inter dalam perebutan gelar Serie A dengan selisih satu poin pada Jumat malam, dan merayakan kemenangan tersebut dengan menggelar parade bus terbuka di jalan-jalan kota Napoli.
Mengingat niat Conte yang telah lama terendus, De Laurentiis juga telah mempersiapkan langkah antisipasi. Dikabarkan bahwa ia telah menyetujui kesepakatan dengan Max Allegri untuk kontrak berdurasi dua tahun dengan nilai 6 juta euro per musim.
Ketegangan juga mencuat terkait strategi dan visi klub, yang bermula dari kekecewaan atas kegagalan mereka dalam mencari pengganti yang sepadan bagi Khvicha Kvaratskhelia setelah kepindahannya ke Paris Saint-Germain pada bulan Januari.
Dalam sebuah wawancara, Conte juga mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap minimnya perbaikan infrastruktur, terutama kondisi lapangan latihan.
Penundaan keputusan ini turut membuat Juventus menunggu, klub yang santer dikabarkan menjadi tujuan berikutnya bagi pelatih tersebut.